Kalau Anda baru belajar overclock, mulai saja dengan komputer yang sudah ada. Lebih baik lagi kalau Anda punya komputer yang sudah tidak terpakai. Sebagai contoh nih, PCplus sengaja menggunakan sistem sudah agak lama.
Komputer yang digunakan PCplus berprosesor Pentium-4 3GHz dengan pendinginan standar. Sebagai pendukung, motherboard Asus dengan chipset i875P, dua keping memori Kingston DDR400 512MB, VGA Radeon 9600Pro, serta power supply Enlight 420 watt digunakan.
Tanpa ba-bi-bu lagi, mari kita langsung terjun ke cara melakukan overclock pada prosesor.
Di motherboard Asus yang menggunakan AMI BIOS, pilihan untuk mengutak-atik kinerja sistem ada pada menu “Advanced”. Di bagian “Configure System Frequency/Voltage”, pilih opsi “AI Overclock Tuner”. Ubah pengaturannya dari “Standar” ke “Manual”.
2. Sebelum overclock prosesor, sebaiknya turunkan dulu frekuensi memori dari 400 MHz ke 266 MHz. Tujuannya untuk menghindari gagalnya overclock jika memori tersebut tidak sanggup bekerja di atas frekuensi 400MHz. Lalu, apa hubungan antara prosesor dengan memori? Pada sistem ini, setiap peningkatan frekuensi prosesor 1 MHz, frekuensi memori juga akan meningkat. Untuk itu, kita perlu membuat memori tetap ada di frekuensi yang pasti didukung memori yang dipakai.
3. Supaya bus AGP dan PCI tidak turut di-overclock, pastikan AGP dan PCI tetap bekerja pada frekuensi 66 dan 33MHz. Bila frekuensi AGP dan PCI meningkat, kerja komputer memang akan lebih baik pada sisi grafis dan media penyimpanan alias hard disk. Tetapi, sabar yah. Sekarang ini kita bahas dulu overclock untuk prosesor. Lagipula, overclock media penyimpanan dan VGA memiliki risiko yang besar.
4. Berhubung prosesor memiliki multiplier yang dikunci (tidak bisa dinaikkan), kinerja digenjot dengan menaikkan FSB atau CPU External Frequency. Kebetulan, prosesor Pentium-4 3GHz yang PCplus gunakan menggunakan standar 200MHz (quad pump FSB 800MHz). Coba naikkan angka tersebut ke atas sebesar 10 MHz (baca boks “Tips” untuk menentukan besarnya angka ini). Setelah itu, simpan opsi BIOS lalu restart komputer.
5. Pasa saat POST (Power On Self Test) yang muncul enggak lama setelah komputer nyala, Anda akan melihat kecepatan prosesor sudah bertambah. Pada gambar itu tampak kalau CPU External Frequency sudah dinaikkan dari 200 ke 210MHz. Dengan pengali (multiplier) prosesor x15, dari 3000MHz prosesor kini memiliki kecepatan 3160MHz (dibulatkan ke atas). Biarkan komputer melanjutkan tugasnya sampai masuk ke dalam sistem operasi. Setelah itu, jalankan software yang biasa Anda gunakan untuk bekerja. Kalau komputer masih mampu menjalankan semua dengan sempurna, kembali ke BIOS dan naikkan lagi CPU External Frequency. Beri tambahan lagi sekitar 5 MHz sampai 10 MHz. Lakukan terus langkah ini sampai Anda PC Anda menjadi tidak stabil. Jika PC sudah ada tanda-tanda “ngaco”, kembalikan aturan BIOS ke pengaturan ketika kinerja PC masih mulus. Kalau masih penasaran, silahkan kembali naikkan CPU External Frequency, namun kini angkanya cukup 1 sampai 3 MHz saja.
6. PCplus dapat menaikkan kecepatan prosesornya dari 3000MHz menjadi 3300MHz dan 3375MHz. PCplus tidak melakukan overclock lebih lanjut karena sudah muncul tanda-tanda kalau sistem tidak stabil. Contohnya, aplikasi yang PCplus pakai untuk menguji selalu mengalami hang, gagal loading. Ketika berhasil jalan, eh hasil uji menunjukkan penurunan kinerja, bukannya kenaikan. Pokonya tidak sebanding dengan overclock yang sudah dilakukan. Selain itu, suhu prosesor di BIOS juga sudah menunjukkan posisi yang agak berbahaya. Di awal-awal suhu prosesor berada di kisaran 47 derajat Celcius, setelah overclock ini suhu mencapai 55 derajat Celcius.
Bereksperimenlah
Berapa nilai kecepatan yang harus dimasukkan di BIOS untuk overclock? Tak ada jawaban yang pasti untuk ini. Orang yang ekstrem mungkin akan memasukkan angka yang bisa dibilang rada “gila”, misalnya menambah 100 dari angka yang sudah ada—kalau angka standar di BIOS 200, ia memasukkan 300. Tapi, ada pula orang yang main aman. Ia cuma menambah 10 dari angka yang sudah ada.
Nah, PCplus menganjurkan cara yang kedua saja. Tambahkan dulu 10 dari angka yang sudah ada. Kemudian, coba hasil overclock-nya. Apa komputer masih stabil? Kalau masih, tambahkan 5 lagi dari angka yang terakhir. Coba lagi. Masih stabil? Tambah lagi 5. Kalau sudah tidak stabil, turunkan 2 dan coba lagi. Kalau stabil, coba tambah 1. Kalau masih tak stabil turunkan lagi.
Intinya, cari-cari sendirilah angka yang paling pas untuk overclock PC Anda. Perlu diingat juga, kalau Anda berhasil menambah sampai 50 angka, belum tentu kawan Anda bisa sebesar itu. Kawan Anda bisa lebih atau bisa kurang. Setiap perangkat keras, meskipun merek dan tipenya sama, kemampuan overclock-nya berbeda.
PERINGATAN: PCplus tidak bertanggung jawab atas kerusakan sistem karena overclock yang dilakukan. Perlu diingat, kerusakan akibat overclocking akan menghilangkan garansi atas produk yang Anda beli dari toko atau distributor produk yang bersangkutan.
PCplus
Komputer yang digunakan PCplus berprosesor Pentium-4 3GHz dengan pendinginan standar. Sebagai pendukung, motherboard Asus dengan chipset i875P, dua keping memori Kingston DDR400 512MB, VGA Radeon 9600Pro, serta power supply Enlight 420 watt digunakan.
Tanpa ba-bi-bu lagi, mari kita langsung terjun ke cara melakukan overclock pada prosesor.
Di motherboard Asus yang menggunakan AMI BIOS, pilihan untuk mengutak-atik kinerja sistem ada pada menu “Advanced”. Di bagian “Configure System Frequency/Voltage”, pilih opsi “AI Overclock Tuner”. Ubah pengaturannya dari “Standar” ke “Manual”.
2. Sebelum overclock prosesor, sebaiknya turunkan dulu frekuensi memori dari 400 MHz ke 266 MHz. Tujuannya untuk menghindari gagalnya overclock jika memori tersebut tidak sanggup bekerja di atas frekuensi 400MHz. Lalu, apa hubungan antara prosesor dengan memori? Pada sistem ini, setiap peningkatan frekuensi prosesor 1 MHz, frekuensi memori juga akan meningkat. Untuk itu, kita perlu membuat memori tetap ada di frekuensi yang pasti didukung memori yang dipakai.
3. Supaya bus AGP dan PCI tidak turut di-overclock, pastikan AGP dan PCI tetap bekerja pada frekuensi 66 dan 33MHz. Bila frekuensi AGP dan PCI meningkat, kerja komputer memang akan lebih baik pada sisi grafis dan media penyimpanan alias hard disk. Tetapi, sabar yah. Sekarang ini kita bahas dulu overclock untuk prosesor. Lagipula, overclock media penyimpanan dan VGA memiliki risiko yang besar.
4. Berhubung prosesor memiliki multiplier yang dikunci (tidak bisa dinaikkan), kinerja digenjot dengan menaikkan FSB atau CPU External Frequency. Kebetulan, prosesor Pentium-4 3GHz yang PCplus gunakan menggunakan standar 200MHz (quad pump FSB 800MHz). Coba naikkan angka tersebut ke atas sebesar 10 MHz (baca boks “Tips” untuk menentukan besarnya angka ini). Setelah itu, simpan opsi BIOS lalu restart komputer.
5. Pasa saat POST (Power On Self Test) yang muncul enggak lama setelah komputer nyala, Anda akan melihat kecepatan prosesor sudah bertambah. Pada gambar itu tampak kalau CPU External Frequency sudah dinaikkan dari 200 ke 210MHz. Dengan pengali (multiplier) prosesor x15, dari 3000MHz prosesor kini memiliki kecepatan 3160MHz (dibulatkan ke atas). Biarkan komputer melanjutkan tugasnya sampai masuk ke dalam sistem operasi. Setelah itu, jalankan software yang biasa Anda gunakan untuk bekerja. Kalau komputer masih mampu menjalankan semua dengan sempurna, kembali ke BIOS dan naikkan lagi CPU External Frequency. Beri tambahan lagi sekitar 5 MHz sampai 10 MHz. Lakukan terus langkah ini sampai Anda PC Anda menjadi tidak stabil. Jika PC sudah ada tanda-tanda “ngaco”, kembalikan aturan BIOS ke pengaturan ketika kinerja PC masih mulus. Kalau masih penasaran, silahkan kembali naikkan CPU External Frequency, namun kini angkanya cukup 1 sampai 3 MHz saja.
6. PCplus dapat menaikkan kecepatan prosesornya dari 3000MHz menjadi 3300MHz dan 3375MHz. PCplus tidak melakukan overclock lebih lanjut karena sudah muncul tanda-tanda kalau sistem tidak stabil. Contohnya, aplikasi yang PCplus pakai untuk menguji selalu mengalami hang, gagal loading. Ketika berhasil jalan, eh hasil uji menunjukkan penurunan kinerja, bukannya kenaikan. Pokonya tidak sebanding dengan overclock yang sudah dilakukan. Selain itu, suhu prosesor di BIOS juga sudah menunjukkan posisi yang agak berbahaya. Di awal-awal suhu prosesor berada di kisaran 47 derajat Celcius, setelah overclock ini suhu mencapai 55 derajat Celcius.
Bereksperimenlah
Berapa nilai kecepatan yang harus dimasukkan di BIOS untuk overclock? Tak ada jawaban yang pasti untuk ini. Orang yang ekstrem mungkin akan memasukkan angka yang bisa dibilang rada “gila”, misalnya menambah 100 dari angka yang sudah ada—kalau angka standar di BIOS 200, ia memasukkan 300. Tapi, ada pula orang yang main aman. Ia cuma menambah 10 dari angka yang sudah ada.
Nah, PCplus menganjurkan cara yang kedua saja. Tambahkan dulu 10 dari angka yang sudah ada. Kemudian, coba hasil overclock-nya. Apa komputer masih stabil? Kalau masih, tambahkan 5 lagi dari angka yang terakhir. Coba lagi. Masih stabil? Tambah lagi 5. Kalau sudah tidak stabil, turunkan 2 dan coba lagi. Kalau stabil, coba tambah 1. Kalau masih tak stabil turunkan lagi.
Intinya, cari-cari sendirilah angka yang paling pas untuk overclock PC Anda. Perlu diingat juga, kalau Anda berhasil menambah sampai 50 angka, belum tentu kawan Anda bisa sebesar itu. Kawan Anda bisa lebih atau bisa kurang. Setiap perangkat keras, meskipun merek dan tipenya sama, kemampuan overclock-nya berbeda.
PERINGATAN: PCplus tidak bertanggung jawab atas kerusakan sistem karena overclock yang dilakukan. Perlu diingat, kerusakan akibat overclocking akan menghilangkan garansi atas produk yang Anda beli dari toko atau distributor produk yang bersangkutan.
PCplus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar